KISAH ini dimulai dari ....
Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari
Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi
Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah
disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal
itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung
didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar
bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang.
Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah?
Bukankah engkau seorang musyrik?”
Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke
negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”.
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung
memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu
mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya
kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid
Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud
membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah
Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di
antara kalian yang sudah memberinya makan?”.
Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget
dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk
membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari
Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud
wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk
Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata,
“Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”.
Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah
Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata
kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si
musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah
membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad
itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak
akan mengucapkannya!”
Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja
menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah
membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit
seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid,
dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya
Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.”
Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak
mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku
tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang
menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau
bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul
Alamin.”
KISAH ini berlanjut..
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata,
“Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad.
Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang
lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”
Sahabat………..
Apakah kita pengikut ajaran beliau? Tetapi sejauh mana
kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita mencintai sesama?
kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah kita ucapkan
sebagai tanda kita pengikut beliau…
Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai
seorang manusia biasa. beliau adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami
yang sempurna, Bapak yang sempurna, pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat
yang sempurna, tetangga yang sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan
bahwa Beliau adalah teladan yang sempurna.
Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada
beliau, junjungan dan teladan kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai
contoh manusia yang sempurna.
Salam ’alaika ya Rasulullah………
Semoga Bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar